Setiap hari perasaan takut terus mengganggu ku, ketika malam datang, bayang-bayang itu muncul dalam wujud mimpi, begitu pun di siang ku, ia berubah wujud menjadi lamunan. Yang jelas dalam setiap ketakutan itu ada dirimu. Hanya dirimu. Bukan orang lain apa lagi semacam makhluk halus, bukan. Hanya kau, ya, hanya kau seorang. Sudah semakin dekat hari yang rasanya kalau bisa aku tak ingin merasakannya, lebih baik hari itu terlewat begitu saja, tak pernah menghampiri ku yang juga artinya tak pernah menghampiri mu. Karena dalam kasus ini kita adalah satu. Aku dan kau dalam satu masalah yang rumit ini. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, aku semakin hari semakin takut. Semakin gelisah. Takut kau tak kan kembali.
Travel - Artikel - Fotografri - Sastra