Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2016

Dua Ikon Jepang dalam Satu Menara

Menara setinggi 300 meter, menjadi landmark Kota Tokyo Jepang. Banyak wisatawan mengamati keseluruhan Kota Tokyo dari Tokyo Tower. Tokyo  Tower. Siapa yang tak kenal menara yang satu ini. Mendengar namanya saja sudah tergambar kemegahan Kota Tokyo, Jepang. Menara yang dibuka pada tahun 1958 ini memiliki berat 4000 ton, lebih ringan daripada menara Eiffel di Paris yang berbobot 7000 ton. Setiap orang yang berkunjung ke Tokyo pasti mencari-cari Tokyo Tower, walau untuk sekadar berfoto.  Keseluruhan tingginya mencapai 332,6 meter, menjulang tinggi ke atas dengan aksen warna oranye dan putih. Awalnya menara ini merupakan menara pemancar TV dan radio. Namun seiring berjalannya waktu dengan semakin banyaknya gedung tinggi di Tokyo, menara ini tidak lagi difungsikan sebagai pemancar, fungsi itu kemudian diambil oleh Tokyo Sky Tree yang lebih tinggi, yaitu sekitar 600 meter.  Meski pun pensiun dari fungsi utamanya, menara Tokyo ini tetap menjadi ikon negara Jepang dengan dibuka untuk

Odaiba, Sunset Romantis Hingga Gundam Raksasa

Salah satu objek populer di Odaiba Tokyo yang ramai dikunjungi wisatawan. Patung Gundam seukuran 1:1 dengan rancangan aslinya berdiri tepat di depan pintu masuk Tokyo Diver City. Oleh: Nur Akmal.  Berkunjung ke Negeri Sakura mungkin adalah mimpi sebagian besar orang di dunia. Tentu saja karena ada banyak sekali lokasi menarik untuk dikunjungi di negara yang memiliki sejarah yang kompleks itu. Salah satunya adalah Odaiba, Tokyo. Odaiba adalah pulau buatan terbesar di Teluk Tokyo. Lokasinya berada di sebelah timur Kota Tokyo. Untuk ke lokasi tersebut harus melewati "jembatan pelangi", jembatan gantung setinggi 789 meter.  Dalam perjalanan menuju Odaiba, sudah disuguhkan dengan pemandangan yang menyejukkan mata, terutama saat melewati "jembatan pelangi" dengan melewati laut dan gedung-gedung pencakar langit yang ada di Tokyo, bahkan kita juga bisa melihat Tokyo Tower, landmark Kota Tokyo yang tersohor ke seluruh dunia itu.  Odaiba dulunya hanya sebuah pul

Sekolah di Jepang Berperan Atur Nutrisi Siswa

Seorang siswi Sekolah Dasar Seinan Elementary School di Minato Tokyo mempersiapkan makan siang untuk temannya di sekolah Oleh: Nur Akmal. Sekolah -sekolah di Jepang khu­susnya pada jen­jang pendidikan dasar dan menengah pertama menye­dia­kan makan siang untuk siswa. Ma­kan siang di seko­lah ini bertujuan untuk mem­berikan pemahaman yang baik tentang makanan sehat dan kapasitas me­milih ma­kan­an yang sesuai dengan per­kembangan siswa. Kepala Sekolah Seinan Ele­mentary School, Minato, Tokyo, Yukiharu Seki, me­nga­takan program makan siang di se­kolah ini dimulai sejak Jepang me­ngalami ke­sulitan setelah masa perang, tujuan dari disediakannya ma­kan siang di sekolah awal­nya untuk menyediakan nut­risi pendukung bagi siswa. "Namun saat ini tujuannya berubah untuk memberikan kontribusi terhadap perkem­bangan kesehatan mental dan fisik siswa. Di Minato, demi memenuhi tujuan itu, seko­lah-sekolah menyedia­kan ma­kanan dengan nutrisi se­imbang, mempromosikan  Shokuiku  (pen

Pertama Kali Naik Pesawat, Ini Tipsnya

BARANGKALI ada banyak orang di jagat internet ini yang bingung dan takut menghadapi penerbangan pertamanya, menghadapi perjalanan pertamanya dengan pesawat. Sebagian mungkin bertanya-tanya pada teman-temannya yang sudah biasa naik pesawat terbang, tapi sebagian lain mencoba mencari informasi di Internet. Saya juga dulu melakukan hal yang sama saat pertama kali berpergian dengan pesawat. Saya bingung dan takut setengah mati. Hehe, tapi terlalu gengsi untuk Tanya-tanya sama orang lain, jadi saya putuskan untuk mencari infonya di internet. Sayang, saya tidak mendapatkan informasi yang cukup detail tentang bagaimana caranya naik pesawat, apa yang harus saya lakukan di bandara sebelum terbang, dan lainnya. Saya mungkin tipe orang yang tidak bisa melakukannya begitu saja, saya tipe orang yang harus mempersiapkan diri dengan matang sebelum melakukan sesuatu. Karena itu saya mencari info sedetail mungkin sebelum mengadakan perjalanan udara pertama saya. Menyadari hal itu saya merasa pe