Skip to main content

Kuliner : Uniknya Nasi Goreng Pattaya



Penulis : Nur Akmal 

foto : google
Menu nasi goreng mungkin sudah terdengar biasa saja bagi kita, hampir di sepanjang jalan kita bisa menemukan warung atau restoran yang menyediakan nasi goreng, atau nasi goreng special dan nasi goreng seafood. Namun ada yang berbeda dari varian nasi goreng yang satu ini. Namanya nasi goreng pattaya. Nasi goreng ini asalnya dari Negara tetangga, yaitu Thailand.


Ada yang unik dari nasi goreng ini, sebab saat pertama kali disajikan kita bahkan tidak tahu kalau itu adalah nasi goreng. Yang terlihat hanya sebongkah telur dadar yang tebal, seperti martabak telur. Dengan tambahan saus di atasnya, beberapa potong timun, irisan cabai dan selada sebagai penghiasnya. Terus mana nasi gorengnya? Ini dia yang unik dari Nasi goreng pattaya. Nasi gorengnya ada di dalam telur. Jadi untuk menikmati nasi goreng pattaya, kita belah dulu telur dadar yang jadi pembungkusnya. Barulah nasi goreng yang ada di dalam membuncah keluar. Hmmm….melihat nasi goreng yang keluar dari bungkus telur dadar itu merupakan sensasi tersendiri penambah selera makan.

Di Medan kita bisa menikmati nasi goreng pattaya ini di jalan Kapten Muchtar Basri, Glugur. Di sepanjang jalan Kapten Muchtar Basri ada banyak sekali gerai makanan, salah satu yang menyediakan nasi goreng khas Thailand ini adalah Warung Ayam Rica-Rica. Nasi goreng pattaya ini merupakan salah satu menu andalan Ayam Rica Rica.

Sebenarnya nasi goreng ini sama dengan nasi goreng biasanya, bedanya hanya pada penyajiannya saja. Setelah nasi goreng dimasak kemudian goreng telur dadar dengan tipis agar mudah untuk dibentuk menjadi pembungkus nasi. Telur dadar dibuat dengan ukuran lebar, setelah selesai nasi gorengnya dimasukkan ke tengah telur dadar dan kemudian dibungkus seperti amplop. Tapi sebelum itu tentu nasi goreng sudah di isi dengan berbagai macam bumbu dan irisan daging ayang yang berukuran besar. Voila, jadilah nasi goreng pattaya. Salah satu menu favorite di Aya Rica-Rica.

Salah seorang pengunjung yang sering makan siang di Ayam Rica-Rica ini, Purnama Sari, mengaku sering memesan nasi goreng pattaya. Sebab selain unik porsi yang disediakan juga pas untuk makan siang. Meskipun ia tidak tahu kalau nasi goreng itu asalnya dari Thailand. “Baru tahu sih kalau ini dari Thailand, padahal sering makan, nasi gorengnya unik karena ada di dalam telur dadar. Selain itu porsinya juga pas untuk makan siang,” ujar mahasiswi FKIP UMSU Tersebut.

Nasi goreng pattaya ini dapat kita nikmati hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp 12.000 saja. Dengan ditemani beragam jus pasti membuat makan siang kita menjadi lebih menyenangkan. Selain itu juga ada menu lain seperti Ayam Rica-Rica, Nasi goreng kampong, ayam penyet dan yang lain serta beragam minuman yang pastinya menyegarkan. Tapi tenang, semua harga makanan di sini harganya tidak terlalu mahal. Berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 20.000 saja. Tidak perlu khawatir akan ketebalan dompet.

Sumber : Harian Investa Medan


Popular posts from this blog

Apa yang Dihasilkan Politik Kampus?

Bicara soal politik, rasanya ta k sedikit orang yang ingin terjun. Entah apa sebabnya, namun hal ini sudah menjadi rahasia umum. Meskipun persentase kemenangan kecil, tetap saja banyak calon legislatif yang rela mengeluarkan sedikit uang untuk kampanye. Tak hanya masyarakat, mahasiswa pun tak mau kalah dalam hal berpolitik. Politik masuk ke Universitas-Universitas. Spanduk bertebaran di gedung-gedung, mengajak masyarakat kampus untuk memilih dan mencoblos tuannya. Mahasiswa yang menilai dirinya sebagai aktifis cenderung terjun kedalam politik kampus. Dan berbondong-bondong mendirikan serta menjalankan partai politik mereka sendiri. Alasan yang dikemukakan tentunya alasan yang sama seperti yang kita dengar dari politikus-politikus handal di televisi. "Memperjuangkan aspirasi rakyat (dalam hal ini mahasiswa) ". 

Tak Ada Lagi Topi Kerucut dan Kalung Petai

Oleh: Nur Akmal IKUTI MPLS: Peserta didik baru SMK Negeri 1 Medan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di hari pertama masuk sekolah, Senin (18/7). Seluruh peserta didik baru tak lagi memakai atribut berbau perploncoan sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaa (Foto : Nur Akmal) Hujan  sejak subuh masih menyisakan awan gelap dan udara yang dingin, namun tak menggoyahkan semangat siswa-siswa baru untuk hadir pada hari pertama masuk sekolah, Senin (18/7). Pakaian mereka putih bersih, rapi dan tampak masih baru. Mereka berbaris rapi menantikan satu persatu aktivitas Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang tahun ini dikendalikan sepenuhnya oleh guru. "Selamat datang di SMK Negeri 1 Medan, dalam sesi ini kita akan membahas budaya dan tata terbit sekolah," demikian SJ Simamora, Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat dan Industri menyapa para peserta didik baru di lapangan SMK Negeri 1 Medan yang diberi tenda agar siswa tak terkena hujan.

Pagar Api dan Berita Titipan Media Massa

Jika dulu sering kita lihat dalam suatu scene sebuah film yang menampilkan gambar blur pada suatu merek dagang yang tanpa sengaja tertangkap kamera. Kini agaknya tak banyak lagi kita temui, malah secara terang-terangan pelbagai merek dagang terpampang jelas di hampir setiap scene film, bahkan merambah pada media massa seperti suratkabat. Iklan memang dibolehkan, tapi pagar api perlu diperhatikan.