Tak sedetikpun pernah terbersit di benak
Senja kala kita berdua terlentang dibawah pohon rindang
Setelah lelah berlari dan tertawa riang
Kan jadi senja terakhir kita bersama
Senja terakhir kita melihat indahnya jingga
Serta merahnya mega
Sebelum sang luna menggantikan surya
Tak pernah pula sedetikpun terbersit di benak
Kala esok ku menunggumu, mengajakmu berlari
Dan tertawa lagi seperti senja-senja yang lalu
Kita kan tiada lagi bertemu
Tidak hari ini, esok dan seterusnya.
Medan, Agustus 2011
Senja kenangan /2/
Nur Akmal
Bertahun-tahun telah berlalu
aku bosan mencoret tanggal yang ditinggal almanak
perantauan panjangpun tlah ku lalui
wajah kecilmu pun lupa sudah
mestilah sudah berubah
Apa senja yang tetap sama itu masih ingat tentang kau?
Jika ia ingat, mungkin akan aku tanyakan saja padanya
Tentangmu, dan keberadaanmu,
Barang kali kau berbisik padanya 15 tahun yang lalu
Medan, Agustus 2011