Penulis : Ben Dupré
Tahun Terbit : 2010
Penerbit : Esensi, Erlangga Group
Tebal : 248 Halaman
“Suatu hal yang lebih besar dibandingkan langkah kaki sepasukan besar tentara adalah gagasan yang tidak habis dimakan zaman.”
Begitulah seorang Victor Hugo—novelis asal
Prancis—mengapresiasi sebuah gagasan
besar yang mengguncang dunia. Hugo menggambarkan gagasan sebagai buah
dari kombinasi antara hakikat dan waktu. Sebuah gagasan boleh jadi diapresiasi
dengan pelbagai reaksi. Dikagumi, dihina, menjadi inspirasi, atau diintimidasi.
Namun sebuah gagasan besar selamanya tak akan habis dimakan zaman.
Sepanjang sejarah dunia, filsuf-filsuf ternama telah banyak
menelurkan buah-buah pemikirannya, baik itu ide atau gagasan-gasasan cemerlang
yang kadang dipuji, juga ditentang. Pada dasarnya setiap orang tidak pernah
kehabisan akal. Selalu saja ada ide-ide yang muncul dalam setiap solusi masalah
yang dihadapinya. Namun sebuah gagasan yang cerdas dan cemerlang dapat diukur
dari seberapa pentingnya gagasan tersebut untuk orang banyak serta dapat
diterima atau tidak di masyarakat.
Adam smith memandang tujuan filosofi sebagai sarana untuk
membuka hubungan-hubungan tersembunyi yang menyatukan berbagai perwujudan alam.
Isme-isme terus bermunculan, namun tak sedikit yang bertentangan dengan dasar
kehidupan lain seperti agama. Agama sering dianggap sebagai musuh filosofi,
meski juga sebagian dapat menjadikannya sebagai sekutu dalam meluncurkan gagasan
mereka.
Di zaman sekarang ini kita mengenal begitu banyak paham,
begitu banyak isme-isme yang menjadi pedoman sebagian individu bahkan negara.
Platonisme, Kebebasan, sekulerisme, rasisme dan kapitalisme sering kali menjadi
perbincangan yang tiada habisnya.
Buku ini mengulas tentang gagasan-gagasan besar dari masa ke
masa dalam beberapa bidang. Seperti politik, filsafat, agama, ekonomi, sains,
dan seni. Ben Dupré, si penulis menyajikan 50 gagasan terkenal yang beberapa
diantaranya diaplikasikan dalam kehidupan—Baik secara sadar atau tidak—dalam
bahasa yang mudah dipahami.
Dalam bidang filosofi, jelas gagasan tentang kebebasan tak
perlu ditanyakan lagi, menjadi salah satu dari sekian banyak gagasan yang
menjadi primadona dunia. Perjuangan terhadap kebebasan digalakkan diseluruh
dunia. Seperti ketika Patrick Henry mengekspresikan preferensinya pada kematian
dibandingkan hilangnnya kebebasan.
“Apakah hidup begitu berharga, atau damai begitu manis,
sehingga harus dibayar dengan ikatan rantai perbudakan? Jangan biarkan itu,
Tuhanku yang maha kuasa! Saya tidak tahu apa tujuan yang mungkin dimiliki oleh
orang lain; tetapi bagi saya, berikan saya kebebasan atau kematian!” katanya
ketika memohon kepada rekan-rekan Virginianya untuk mengangkat senjata melawan
Inggris demi meraih kemerdekaan.
Atau Takdir pada agama yang disebut sekutu mustahil dari
sains. Takdir yang sering kali dipersonifikasikan sebagai semacam badan Ilahi
atau kekuatan supranatural yang dipandang sebagai otoritas seorang tiran untuk
melakukan kejahatan dan alasan bagi orang bodoh untuk melakukan kegagalan.
Masih banyak lagi gagasan-gagasan yang ditulis dalam
kumpulan essay Ben Dupré ini. Buku ini penting untuk dibaca terutama bagi kaum muda dan
para aktivis. Dupré menggunakan bahasa yang mudah dipahami hingga buku ini dapat
dibaca oleh semua kalangan. Paham-paham dan gagasan yang ditulisnnya pantas
untuk diperbincangkan dalam forum-forum diskusi.