KETIKA saya berlayar di Internet, saya menemukan
sebuah artikel yang mengerikan. Padahal pesan dari tulisan itu bertujuan sangat
baik. yakni ajakan untuk berhemat air dan peduli lingkungan. Tulisan tersebut berjudul “Surat dari Tahun 2070”.
Seolah-olah surat itu berasal dari tahun 2070, di mana
pada zaman tersebut sangat sulit ditemukan air bersih. Lingkungan rusak parah.
Air dan udara tercemar hingga tidak bisa digunakan. Tidak ada lagi air yang
bisa keluar dari selang, minum hanya dibolehkan setengah gelas sehari dan mandi
harus dengan handuk berisi minyak mineral khusus. Mengerikan.
Hemat Air
Sejak SD Kita selalu diajarkan bahwa air merupakan
sumber daya alam yang dapat diperbaharui, melalui siklus terjadinya hujan yang
sering diterangkan. Sejatinya, air memanglah sebuah sumber daya alam yang dapat
diperbaharui. Namun perlu juga kita ketahui bahwa air tetap harus dijaga
kelestariannya.
Lebih dari separuh permukaan bumi memang berasal dari
air tapi tidak semua air dapat kita gunakan untuk keperluan sehari-hari. Air
mungkin bisa terus diperbaharui tapi air mungkin bisa tidak bisa digunakan lagi
karena air tersebut sudah tercemar. Kita mungkin tidak akan kekurangan air,
tapi kita rentan akan kekurangan air bersih.
Di Cilacap, September lalu, sebanyak 32 desa mengalami
krisis air bersih. Meningkat cepat sejak Agustus sebelumnya 20 desa mengalami
krisis air bersih. Karenanya pun bantuan air bersih meningkat dari 280 sampai
480 tangki hanya dalam 1 bulan. (Republika Online). Krisis air bersih ini tidak
hanya terjadi di Cilacap, tapi juga di Sampang, Temanggung dan Karawang.
Sementara itu, dunia pun sedang mengalami krisis air.
Beberapa Negara di dunia juga ikut merasakan krisis air bersih. Sebuah
penelitian oleh InterAction Council
mengatakan dunia akan mengalami krisis air bersih karena menyusutnya pasokan
air dunia. Hal ini dapat meningkatkan resiko keamanan, sosial, dan pembangunan
yang serius. Hingga ancaman krisis ini harus dijadikan prioritas utama PBB.
Dengan sekira satu miliar mulut lagi
yang harus diberi makan di seluruh dunia pada 2025 mendatang, pertanian global
itu sendiri akan membutuhkan 1.000 kilometer kubik (satu triliun meter kubik) air lagi per tahunnya. "Menggunakan air dengan cara yang kita lakukan
seperti waktu lalu sama sekali tidak akan menopang kebutuhan manusia pada masa
mendatang," papar Chretien Mantan Perdana Menteri Kanada. (Harian Analisa, 12 September 2012).
Itu bukti bahwa di dunia ini kita masih bisa mengalami
krisis air. Meskipun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
Kita
mungkin tidak kekurangan airnya, tapi kita kekurangan air
bersihnya. Sedangkan untuk menggunakan air laut sebagai sumber utama air, tentu
akan membutuhkan proses desalinasi yang cukup mahal.
Berdasarkan
data yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) ada sekitar 1,6 juta
orang tewas karena minum air yang telah tercemar. Nah dalam hal ini mesti ada kerja sama antara
kita sebagai warga dengan pemerintah untuk terus menjaga kebersihan sumber air
kita. Tidak membuang sampah sembarangan di sungai dan pemerintah mengawal agar
tidak ada pabrik atau semacamnya yang membuang limbah produksi ke sungai yang
menyebabkan air menjadi tercemar.
Juga
perlu adanya pengawalan agar pengrusakan hutan tidak terus terjadi. Hutan
sebagai paru-paru dunia tidak hanya berpengaruh pada udara yang kita hirup tapi
juga berpengaruh pada air yang kita gunakan. Air air yang diserap oleh tanah dengan bantuan pohon
akan menjadi sumber mata air atau sumur tanah. Andai pohon sama sekali tidak
ada, maka air akan langsung jatuh ke tanah, tak ada guguran daun untuk
menahannya. Hingga air terus mengalir dengan deras dan tidak sempat terserap
tanah, hingga terjadilah banjir dan tanah longsong.
Sedangkan untuk masyarakat diharapkan
untuk lebih bijak lagi dalam menggunakan air bersih. Dengan berhemat air dan
mematikan keran air jika bak atau tempat penampungan air lainnya sudah penuh
dan tidak digunakan. Pergunakan pula air dengan baik, tidak terus-terusan membuang
air begitu saja. Lihat saja sekarang, di kota Medan sendiri juga banyak
beberapa tempat yang Air PDAM nya tidak menyala, diwaktu pagi pun sering sekali
air tidak menyala yang mungkin disebabkan oleh beberapa hal. Namun yang jelas
baik lancar atau tidak kita harus bijak dalam mengunakan energi.
Sudah banyak juga iklan layanan
masyarakat , brosur atau pamflet yang mengajak kita untuk bijak menggunakan
energi. Hendaknya iklan tersebut tidak hanya dibaca namun juga di terapkan
dalam kehidupan kita. Barang kali bagi sebagian orang yang belum merasakan
dampak dari krisis air belum begitu “tertampar” rasa kepeduliannya terhadap
lingkungan, tapi paling tidak lihatlah saudara kita di seberang sana yang saat
ini sedang mengalaminya. Bayangkan saja kalau setiap air yang kita hemat di
rumah mampu membantu masalah air yang mereka hadapi.
Kita sebagai manusia hendaknya jangan
hanya mementingkan perut sendiri tanpa peduli dengan alam, padahal kita sendiri
sangat membutuhkan alam tersebut. Jadi ketika kita mengambil keuntungan darinya
janganlah pula kita melupakan “hak” mereka untuk dijaga. Dalam Al-Qur’an juga
di jelasakan bahwa manusia itu adalah khalifah di muka bumi. Padahal dalam ayat
tersebut para malaikat khawatir bahwa manusia akan membuat kerusakan di muka
bumi, namun Allah menepisnya dengan berfirman bahwa Ia lebih mengetahui apa
yang para malaikat tidak ketahui. Maka janganlah lantas kita melakukan apa yang
dikhawatirkan oleh para malaikat tersebut.
Sekali lagi penulis ingatkan untuk
bijaklah dalam menggunakan air, mengingat tantangan pada 2025 hingga 2050 dunia
akan mengalami krisis air. DUNIA, ya DUNIA, artinya kita atau anak cucu kita
juga akan mengalaminya. Jadi jika kita tidak bijak menggunakan air sekarang
maka anak cucu dan generasi mendatang barangkali tidak akan mendapati air yang
keluar dari selang lagi seperti kisah dalam “Surat dari tahun 2070” di atas.
Berikut sedikit cuplikan dari artikel
diatas, untuk lengkapnya silahkan berselancar di google. “Sekarang kami harus
mencukur kepala untuk menjaganya tetap bersih tanpa menggunakan air. Lalu,
ayahku dulu mencuci mobilnya dengan air yang keluar dari selang, sekarang,
anakku tidak percaya bahwa air dapat digunakan dengan cara seperti itu. Aku
ingat bahwa dulu ada peringatan hemat air di poster-poster, radio dan TV. Tapi
tidak diperhatikan. Kami pikir air akan selalu tersedia untuk selamanya,”.
Nah, selain kesadaran masyarakat dalam
melestarikan air bersih kita juga perlu teknologi canggih yang dapat berperan
untuk menciptakan air yang bersih. Air yang dapat dikelola untuk menjadi air
minum. Tentu tidak semua air bisa dijadikan air minum. Karena terdapat
bakteri-bakteri yang tidak baik untuk kesehatan. Untuk itu Unilever berinovasi
membantu masyarakat semua dalam hal pengelolaan air minum yang sehat.
Yakni, Pureit yang merupakan
teknologi canggih 4-tahap pemurnian air “Teknologi
Germkill” untuk menghasilkan air yang benar-benar
aman terlindungi sepenuhnya dari bakteri, parasit, logam berat dan virus. Dan
4-tahap pemurnian tersebut adalah: Dengan serat micro yang
menghilangkan kotoran. Filter karbon aktif yang mampu
menghilangkan parasit dan pertisida berbahaya. selain itu Processor pembunuh kuman dengan programmed
disinfection technology menghilangkan bakteri dan virus berbahaya
yang kasat mata. Penjernih yang membuat air menjadi
jernih dan tidak berbau dengan rasa alami.
Pureit pun memiliki
jaminan perlindungan, yakni:
- Perlindungan 1 - Pureit Germkill
Life Indicator: Pureit memiliki Indikator unik, yang
akan memberitahukan Anda beberapa hari sebelumnya kapan perlu mengganti 'Germkill
Kit’.
- Perlindungan 2 - Mekanisme Penghentian Otomatis:
Jika ‘Germkill Kit’ tidak diganti pada waktunya, Pureit secara
otomatis akan menghentikan aliran air sampai
penggantian dilakukan. Mekanisme Penghentian Otomatis Pureit akan
menghentikan air sehingga air akan
meluap dari Germkill Life Indicator. Hal ini akan menjamin
anggota keluarga Anda akan selalu meminum air yang
aman.
Selain
keunggulan di atas pureit juga
menawarkan harga yang terjangkau. Keuntungan lainya selain menghilangkan
bakteri, virus dan parasit, adalah Tanpa Galon (lebih praktis, lebih hemat),
Tanpa Gas, Tidak perlu memasak air, menghasilkan air yang jernih dengan rasa alami dan sehat, Tanpa listrik, dan
mudah dipakai.
Sudah banyak
loh masyarakat yang percaya dengan inovasi baru yang diciptakan Pureit, Kapan
yang lain menyusul? Demi kesehatan keluarga kita juga koq. J
Referensi www.pureitwater.com/ID/