Skip to main content

Thanks to Allah


This sunday I wanto to share a little story that realized me that how Allah love us so much even sometimes we always forger Him.

He is Allah the merciful God and the most merciful. 

Nowadays I worked full time from early morning until late night. Because indeed I have so many jobs. Until I have did dholim to my body by not give its right. I have forced it to work but I did not give its right. Its right to take rest. Its right to be rested. To be given nutritions and exercise. 

Finally I realized it when in the sunday morning I wake up with cold dan cough. I realized that I have done something bad to my body by forcing it to work where the time will never enough to finish all of it.

Eventhough my brain respond a different thing. It is still thinking about the work. 

But in that morning when I want to send an important email, suddenly the signal of my smartphone are not working. I tried to connected with wifi hotspot on the campus but it also are not working to sending email or event chatting. I moved to the mosque wifi hotspot and also failed. I borrowed my friend's modem but also could not be used. 

I was angry and upset because I cannot send that important email.  And also my smartphone signal was not working at all.

Outomatically all of my vitual communication can not be used. Facebook, twitter, bbm, WhatsApp etc. This smartphone was being a stupid phone. I could do nothing. I was very upset. 

But then i am trying to think positively
 Husnudzon to Allah. With this body condition indeed i have to fulfill my body right to take rest. I was then thinking that maybe my internet was shut down and there was no one work I can do are Allah's way in ordee to i can fulfill my body right. He with His way asked me to take rest. 

There was no one work I can do. Sending an email , take an important data. Sending attachment.  


Praktis memang tidak ada satupun pekerjaan yg bs saya kerjakan saat itu. Mengirim email, mengambil data penting, mengirim berkas dll. Tidak bisa. Allah meminta saya untuk beristirahat. Itulah pikiran saya saat itu. Maka seharian saya hanya terbaring ditempat tidur memenuhi hak hak tubuh saya yg selama ini saya abaikan.

Begitulah Allah sangat sayang pada hambanya. Ia matikan semua akses saya untuk bekerja agar saya bisa istirahat dengan tenang. Alhamdulilah sekarang sudah lebih baik.

Semoga Allah mengampuni saya yang telah zhalim pada diri sendiri dan memberikan kesehatan dan kelapangan waktu pada saya dan kita semua.

Popular posts from this blog

Apa yang Dihasilkan Politik Kampus?

Bicara soal politik, rasanya ta k sedikit orang yang ingin terjun. Entah apa sebabnya, namun hal ini sudah menjadi rahasia umum. Meskipun persentase kemenangan kecil, tetap saja banyak calon legislatif yang rela mengeluarkan sedikit uang untuk kampanye. Tak hanya masyarakat, mahasiswa pun tak mau kalah dalam hal berpolitik. Politik masuk ke Universitas-Universitas. Spanduk bertebaran di gedung-gedung, mengajak masyarakat kampus untuk memilih dan mencoblos tuannya. Mahasiswa yang menilai dirinya sebagai aktifis cenderung terjun kedalam politik kampus. Dan berbondong-bondong mendirikan serta menjalankan partai politik mereka sendiri. Alasan yang dikemukakan tentunya alasan yang sama seperti yang kita dengar dari politikus-politikus handal di televisi. "Memperjuangkan aspirasi rakyat (dalam hal ini mahasiswa) ". 

Tak Ada Lagi Topi Kerucut dan Kalung Petai

Oleh: Nur Akmal IKUTI MPLS: Peserta didik baru SMK Negeri 1 Medan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di hari pertama masuk sekolah, Senin (18/7). Seluruh peserta didik baru tak lagi memakai atribut berbau perploncoan sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaa (Foto : Nur Akmal) Hujan  sejak subuh masih menyisakan awan gelap dan udara yang dingin, namun tak menggoyahkan semangat siswa-siswa baru untuk hadir pada hari pertama masuk sekolah, Senin (18/7). Pakaian mereka putih bersih, rapi dan tampak masih baru. Mereka berbaris rapi menantikan satu persatu aktivitas Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang tahun ini dikendalikan sepenuhnya oleh guru. "Selamat datang di SMK Negeri 1 Medan, dalam sesi ini kita akan membahas budaya dan tata terbit sekolah," demikian SJ Simamora, Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat dan Industri menyapa para peserta didik baru di lapangan SMK Negeri 1 Medan yang diberi tenda agar siswa tak terkena hujan.

Pagar Api dan Berita Titipan Media Massa

Jika dulu sering kita lihat dalam suatu scene sebuah film yang menampilkan gambar blur pada suatu merek dagang yang tanpa sengaja tertangkap kamera. Kini agaknya tak banyak lagi kita temui, malah secara terang-terangan pelbagai merek dagang terpampang jelas di hampir setiap scene film, bahkan merambah pada media massa seperti suratkabat. Iklan memang dibolehkan, tapi pagar api perlu diperhatikan.