Inilah Personil Digidoy Komik. (Choky, Digi, Doy, dan Bang Dev) |
Kalau ditanya apa yang
lagi hits belakangan ini tentu saja ada beragam jawaban, seperti komunitas
lari, atau naik gunung plus tentu saja menulis
pesan di kertas terus di foto dan di upload di Media Sosial. Tapi ada
satu lagi yang sedang nge-hits khususnya di kota Medan, yaitu Digidoy Komik.
Tentu, semakin hari
semakin banyak yang mengenal komik strip asal medan yang satu ini, likers di
fanspage Facebook Digidoy dengan alamat https://www.facebook.com/digidoy?fref=ts Mencapai 30.000-an, begitu pun follower instagramya @digidoykomik yang
semakin ramai saja.
Nah, kemarin tepatnya
7 Juni 2015, tim Digidoy komik mengadakan Meet & Greet di Sun Plaza Medan.
Orang-orang di balik layarnya komik-komik Digidoy menampakkan diri ke
permukaan, menampakkan diri bah bahasanya. Heheh. Dalam Meet & Greet itu,
muncullah orang-orang kreatif di balik terciptanya karakter-karakter dan cerita
dalam komik Digidoy. Merekalah orang-orang yang menciptakan Doy, Digi, Bang
Dev, dan Choki. Sepanjang Meet & Greet, perut awak rasanya macam dikocok,
ngakak abis. Pantaslah komik Digidoy bisa lucu, rupanya para kreatornya juga
kocak kali.
Eh, untuk sementara
kita lupakan dulu syarat menulis harus dalam bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Orang kita lagi ngomongin Si doy dan kawan-kawan koq. Mereka aja dalam
komiknya pakai bahasa Medan, bahas tentang Medan, cerita tentang Medan, masak
awak pula nulis dalam bahasa yang formal-formal, dan gaul ala-ala Jakarte, gak
sedap rasanya. Lebih enak kalau pakai bahasa Medan juga, biar agak nyambung
sama doy dan kawan-kawan.
Balek lagi ke Meet
& Greet kemaren, acara yang bertajuk “Jumpa Tengah” itu rupanya macam-macam
acaranya, bukan cuma kombur-kombur kreatornya aja. Tapi juga ada lomba komik
strip. Lomba blog dan workshop. Agak tecengang awak waktu lihat bang Fajar,
salah satu komikusnya Digidoy menggambar langsung di depan peserta. Cepat kali
menggambarnya. Lain lagi dengar komburnya bang Lana Molen (pembuat naskah) dan
bang Dody (komikus). Masing-masing dengan ciri khasnya yang saling melengkapi.
Sedaaaappp….
Tapi yang menarik
perhatian saya adalah apa yang dibilang bang Arif Joker, Foundernya Digidoy. Waktu
ditanya tentang visi misinya membuat komik Digidoy. Dia sempat bilang kalau
mereka tujuannya ingin Memedankan Dunia. Subhanalloh… mulia kali visi misi
abang ini ah.
Kalimat itu membuat
saya berpikir, apa yang sebenarnya dimaksud oleh pria berkacamata ini. “Memedankan
Dunia”. Yang kita tahu selama ini kan komik Digidoy kebanyakan mengangkat
tentang Medan, baik ikon bangunan, bahasa, budaya, urban legend, atau yang
lain-lain yang berbau Medan. Jadi tujuannya untuk memperkenalkan Medan pada
dunia. Tapi kan biasanya yang kita tahu slogan seperti itu bahasanya terbalik.
Misalnya menduniakan Indonesia, menduniakan batik, menduniakan music
tradisional indonesia, begitu. Tapi ini terbalik pula, bukannya Menduniakan
Medan tapi malah Memedankan Dunia.
Entah abang itu yang
salah ngomong entah apa kita pun gak tau, tapi kedua frase ini berbeda
maknanya. Menduniakan Medan berarti Mengenalkan Medan pada Dunia. Membuat Medan
menjadi lebih di kenal Dunia. Macam dunia mengenal paris, atau Roma lah
istilahnya.
Sedangkan Memedankan
dunia berarti membuat Dunia berkiblat pada Medan. Membuat Dunia terpengaruh
dengan hal-hal yang berbau Medan, baik itu dari bahasa atau budayanya. Dunia
seolah terkontaminasi oleh virus-virus Medan, sampai terikut-ikut. Begitulah
kira-kira.
Secara pribadi, saya
sangat mengapresiasi visi misi tim Digidoy ini. Terutama jika maksudnya adalah
Memedankan Dunia dalam artian yang sebenarnya. Sekali dayung dua-tiga pulau
terlampaui, satu batu dua burung, dengan Memedankan Dunia maka sudah tentu juga
berarti Meduniakan Medan. Intinya Medan bisa lebih diperkenalkan pada dunia,
pada khalayak ramai.
Selain itu, Digidoy
juga turut menjaga dan melestarikan segala hal yang berbau Medan. Di tengah
saat ini banyak orang Medan yang terpengaruh gaya ibu kota, atau kebarat-baratan.
Manggil gue-elu. Bukan lae. Sungguh mulia jiwa Doy dan kawan-kawan ini, atau jiwa
M Arief, dan kawan-kawan lah sebagai kreatornya.
Semoga saja melalui
industri kreatif semacam komik strip ini kota Medan bisa lebih dikenal luas
oleh masyarakat. Dengan pendekatan media sosial bukan hal yang sulit untuk
mewujudkan visi misinya tim Digidoy. Tapi juga semoga kedepannya Digidoy ada
dalam berbagai versi, seperti buku cetak, atau masuk dalam serial komik webtoon
Line misalnya. Pasti lebih banyak masyarakat yang akan membaca komik Digidoy.
Bisa gak Doy nimbus Line?? Kalau bisa nembus nanti awak kasi rating 5 bintang.
Heheh
Terakhir nih, mungkin
sedikit kritik dan saran untuk komik Digidoy, sebenarnya agak was-was juga
ngasi kritik dan saran nih, takut kena lepok sama si Choky. Maunya komik-komik
yang membawa konten Medan dilengkapi dengan penjelasan. Jadi pembaca yang bukan
dari kota Medan bisa mengerti. Kan pembaca Digidoy bukan cuma orang Medan.
Sesuai dengan visi misi kalian tadi.
Jadi ceritanya saya
pernah baca komik Digidoy yang direpost oleh akun @dagelan.
Tentang ke Bulan. Dalam komik gak ada penjelasan bahwa bulan itu nama tempat di
Medan. Jadi banyak pembaca yang kebingungan. Kalau gak pecaya kelen cobalah
baca komentarnya. Pada bingung sama maksud ceritanya apa.
Komik Digidoy berjudul "Ke Bulan" ini sempat direpost oleh akun Instagram @dagelan dan sempat membuat follower akun tersebut kebingunan dengan ceritanya |
Untunglah ada orang
baik yang jelasin ke pembaca yang gak ngerti itu. dan masih banyak lagi yang
seperti itu, misalnya Guru Patimpus. Ada sih captionnya, tapi pun agak absurd
juga. Maksudnya captionnya pun dibuat untuk mereka yang sudah mengerti, bukan
yang belum. Kira-kira begitulah Doy. Gak marah kelen kan? Tapi secara
keseluruhan kami dukunglah komik Medan ini. dan kami doakan supaya doy dan
kawan-kawannya dilirik sama pemko Medan dan betul-betul jadi ikon di Kota Medan
ini seperti yang diharapkan para kreatornya. Dan juga mampu memedankan dunia
sekaligus menduniakan medan. Semangat lah buat kelen ya Doy, Digi, Choky dan
Bang Dev.
Bagi yang mau tahu lebih dalam tentang Digidoy komik silahakan mampir ke Websitenya di digidoy.com