Skip to main content

Educated unemployment is a Serious Issue



A few days ago, to be exact on Thursday Sep. 9 2014, Kompas Daily published news regarding the number of unemployed in Indonesia. The news stated that there are more than 600.000 college graduates are unemployed or not working. Most of them or 420.000 people, are bachelor degree and the rest are diploma.

Meanwhile Central Bureau of Statistics (BPS) by February 2014 stated that college graduates unemployed in Indonesia numbered 398.298 people or 4, 31 percent of total unemployed of 7.141.069 people. (Kompas, 30 September 2014)

This number obviously is not small, it has must be considered, serious issue. Especially in less than three months to go we will head to ASEAN Economic Community 2015. Just less than 3 months. Considering that, unemployment issue in Indonesia certainly becomes very urgent.

Of course we do not want our country crushed because of workforce competition eventually. We do not have any intention to be slaves in our own country, when in reality our human resources are able to compete with other ASEAN nations’.

It is obviously serious threat, because in addition to the high level of our demography, the highest among those of ASEAN member’s, the number of unemployment is also very high. And among them are indeed educated unemployed.

Why this could be happened? Did thousand state or private universities graduate hundred thousand even million students in various fields every year? There are so many reasons why an explosion of number of unemployment could be happened in Indonesia. One of which is the number of available vacancies is not comparable with the number of potential worker. So that competition between prospective workers increasingly fierce. Finally there are more people that are not accepted to work.
Coupled with level of competition of our human resources is arguably still have shortage of experts in various certain fields. We still have little human resources with competitiveness and expertise that make it ready to compete with one another.

Popular posts from this blog

Apa yang Dihasilkan Politik Kampus?

Bicara soal politik, rasanya ta k sedikit orang yang ingin terjun. Entah apa sebabnya, namun hal ini sudah menjadi rahasia umum. Meskipun persentase kemenangan kecil, tetap saja banyak calon legislatif yang rela mengeluarkan sedikit uang untuk kampanye. Tak hanya masyarakat, mahasiswa pun tak mau kalah dalam hal berpolitik. Politik masuk ke Universitas-Universitas. Spanduk bertebaran di gedung-gedung, mengajak masyarakat kampus untuk memilih dan mencoblos tuannya. Mahasiswa yang menilai dirinya sebagai aktifis cenderung terjun kedalam politik kampus. Dan berbondong-bondong mendirikan serta menjalankan partai politik mereka sendiri. Alasan yang dikemukakan tentunya alasan yang sama seperti yang kita dengar dari politikus-politikus handal di televisi. "Memperjuangkan aspirasi rakyat (dalam hal ini mahasiswa) ". 

Tak Ada Lagi Topi Kerucut dan Kalung Petai

Oleh: Nur Akmal IKUTI MPLS: Peserta didik baru SMK Negeri 1 Medan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di hari pertama masuk sekolah, Senin (18/7). Seluruh peserta didik baru tak lagi memakai atribut berbau perploncoan sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaa (Foto : Nur Akmal) Hujan  sejak subuh masih menyisakan awan gelap dan udara yang dingin, namun tak menggoyahkan semangat siswa-siswa baru untuk hadir pada hari pertama masuk sekolah, Senin (18/7). Pakaian mereka putih bersih, rapi dan tampak masih baru. Mereka berbaris rapi menantikan satu persatu aktivitas Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang tahun ini dikendalikan sepenuhnya oleh guru. "Selamat datang di SMK Negeri 1 Medan, dalam sesi ini kita akan membahas budaya dan tata terbit sekolah," demikian SJ Simamora, Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat dan Industri menyapa para peserta didik baru di lapangan SMK Negeri 1 Medan yang diberi tenda agar siswa tak terkena hujan....

Digidoy Komik : Memedankan Dunia, dan Menduniakan Medan

Inilah Personil Digidoy Komik. (Choky, Digi, Doy, dan Bang Dev) Kalau ditanya apa yang lagi hits belakangan ini tentu saja ada beragam jawaban, seperti komunitas lari, atau naik gunung plus tentu saja menulis  pesan di kertas terus di foto dan di upload di Media Sosial. Tapi ada satu lagi yang sedang nge-hits khususnya di kota Medan, yaitu Digidoy Komik . Tentu, semakin hari semakin banyak yang mengenal komik strip asal medan yang satu ini, likers di fanspage Facebook Digidoy dengan alamat https://www.facebook.com/digidoy?fref=ts Mencapai 30.000-an, begitu pun follower instagramya @digidoykomik yang semakin ramai saja. Nah, kemarin tepatnya 7 Juni 2015, tim Digidoy komik mengadakan Meet & Greet di Sun Plaza Medan. Orang-orang di balik layarnya komik-komik Digidoy menampakkan diri ke permukaan, menampakkan diri bah bahasanya. Heheh. Dalam Meet & Greet itu, muncullah orang-orang kreatif di balik terciptanya karakter-karakter dan cerita dalam komik Digidoy . Mer...