Skip to main content

Dua Ikon Jepang dalam Satu Menara

Menara setinggi 300 meter, menjadi landmark Kota Tokyo Jepang. Banyak wisatawan mengamati keseluruhan Kota Tokyo dari Tokyo Tower.
Tokyo Tower. Siapa yang tak kenal menara yang satu ini. Mendengar namanya saja sudah tergambar kemegahan Kota Tokyo, Jepang. Menara yang dibuka pada tahun 1958 ini memiliki berat 4000 ton, lebih ringan daripada menara Eiffel di Paris yang berbobot 7000 ton. Setiap orang yang berkunjung ke Tokyo pasti mencari-cari Tokyo Tower, walau untuk sekadar berfoto. 
Keseluruhan tingginya mencapai 332,6 meter, menjulang tinggi ke atas dengan aksen warna oranye dan putih. Awalnya menara ini merupakan menara pemancar TV dan radio. Namun seiring berjalannya waktu dengan semakin banyaknya gedung tinggi di Tokyo, menara ini tidak lagi difungsikan sebagai pemancar, fungsi itu kemudian diambil oleh Tokyo Sky Tree yang lebih tinggi, yaitu sekitar 600 meter. 
Meski pun pensiun dari fungsi utamanya, menara Tokyo ini tetap menjadi ikon negara Jepang dengan dibuka untuk umum bagi yang ingin melihat Kota Tokyo dari ketinggian 150 meter. Ada dua tempat pengamatan yang disediakan bagi pengunjung, yaitu check point satu berada di ketinggian 150 meter dan lokasi pengamatan spesial di ketinggian 250 meter. 

Dari lokasi pengamatan utama (150 meter), pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan Kota Tokyo dari mulai Odaiba, Jembatan Pelangi, Roppongi dan Zojoji, kuil Buddha sekaligus rumah dari keluarga Tokugawa. Main Observatory dibagi menurut empat mata angin, dan masing-masingnya memiliki objek pengamatan sendiri. Bahkan jika beruntung (kalau cuaca sedang baik) dari lokasi pengamatan pengunjung bisa melihat Gunung Fuji yang berdiri kokoh seolah mengangkangi Jepang. Sayang, saat penulis berkunjung cuaca sedang mendung dan berkabut. Namun hal itu tidak mengendurkan semangat rombongan Journalist Tour 2016 yang digelar Yakult Honsha, Jepang untuk menikmati pemandangan. 
Tokyo Tower sebagai salah satu landmark Kota Tokyo mampu menggambarkan keseluruhan Kota Tokyo dari lokasi pengamatan. Dari lokasi pengamatan juga disediakan spot khusus lantai kaca, jadi pengunjung seolah berdiri melayang di ketinggian, tapi bagi pengunjung yang takut ketinggian tentu tidak disarankan. 
Tokyo One Piece Tower
Selain Tokyo Tower, satu lagi ikon alternatif negara Jepang saat ini, atau boleh penulis sebut telah menjadi Ikon Jepang adalah One Piece. Salah satu serial animasi Jepang yang diangkat dari manga berjudul serupa karya Eiichiro Oda. One Piece bercerita tentang petualangan seorang pria yang bercita-cita untuk menjadi raja bajak laut. Ia lalu membentuk kelompok bajak laut yang dikenal sebagai Mugiwara Pirates (Bajak laut Topi Jerami). 
Salah satu serial animasi Jepang yang paling terkenal memiliki wahana khusus di Tokyo Tower. Beragam permainan, patung dan souvenir One Piece disediakan bagi pengunjung
Serial animasi tersebut telah mencetak sejarah menjadi salah satu animasi populer di dunia. Begitu terkenalnya sampai memiliki lokasi sendiri tepat di landmark Kota Tokyo, Tokyo Tower. Tepatnya di lantai 4 Tokyo Tower. Bagi penggemar serial ini tentu saja berkunjung ke Tokyo One Piece Tower merupakan kebahagiaan tersendiri. Sebab bisa berfoto bersama patung kelompok bajak laut topi jerami dan mengikuti beragam wahana yang disediakan. 
Setiap tokoh dari kelompok topi jerami memiliki wahana permainan tersendiri yang membuat takjub pengunjung. Misalnya sang Kapten Monkey D Luffy dengan wahana Luffy's Endless Adventure yang membawa pengunjung mengikuti perjalanan Luffy dari awal cerita, Zorro's Soul Of Edge yang mengharuskan pengunjung membantu Zorro menebas setiap bom yang hendak menghancurkan kapal mereka, menjadi penembak jitu seperti Usop, bermain judi di kasino bersama Nami sang navigator, berkeliling kapal Sunny Go bersama Chopper sang Dokter, makan masakan sang koki kapal di Sanji's Restaurant, menemukan Ponegliff bersama Robin sang sejarawan, bermain pinball bersama situkang kayu Franky dan masuk ke rumah hantunya Brook si tengkorak. 
Semua petualangan bisa dirasakan dengan hanya membeli satu tiket masuk seharga 3200 Yen atau setara dengan Rp 400 ribu-an. Pastinya akan menjadi pengalaman menarik yang tak terlupakan. Apalagi jika berkesempatan menyaksikan aksi teatrikal One Piece yang diperankan dengan sangat apik. Satu jam tak akan cukup mengunjungi semua wahana yang tersedia. Di lantai dasar juga tersedia Mugiwara Store yang menjual pernak-pernik khas One Piece mulai dari gantungan kunci, handuk, hingga action figure. Benar-benar surga bagi para penggemar animasi yang satu itu.

Popular posts from this blog

Apa yang Dihasilkan Politik Kampus?

Bicara soal politik, rasanya ta k sedikit orang yang ingin terjun. Entah apa sebabnya, namun hal ini sudah menjadi rahasia umum. Meskipun persentase kemenangan kecil, tetap saja banyak calon legislatif yang rela mengeluarkan sedikit uang untuk kampanye. Tak hanya masyarakat, mahasiswa pun tak mau kalah dalam hal berpolitik. Politik masuk ke Universitas-Universitas. Spanduk bertebaran di gedung-gedung, mengajak masyarakat kampus untuk memilih dan mencoblos tuannya. Mahasiswa yang menilai dirinya sebagai aktifis cenderung terjun kedalam politik kampus. Dan berbondong-bondong mendirikan serta menjalankan partai politik mereka sendiri. Alasan yang dikemukakan tentunya alasan yang sama seperti yang kita dengar dari politikus-politikus handal di televisi. "Memperjuangkan aspirasi rakyat (dalam hal ini mahasiswa) ". 

Tak Ada Lagi Topi Kerucut dan Kalung Petai

Oleh: Nur Akmal IKUTI MPLS: Peserta didik baru SMK Negeri 1 Medan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di hari pertama masuk sekolah, Senin (18/7). Seluruh peserta didik baru tak lagi memakai atribut berbau perploncoan sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaa (Foto : Nur Akmal) Hujan  sejak subuh masih menyisakan awan gelap dan udara yang dingin, namun tak menggoyahkan semangat siswa-siswa baru untuk hadir pada hari pertama masuk sekolah, Senin (18/7). Pakaian mereka putih bersih, rapi dan tampak masih baru. Mereka berbaris rapi menantikan satu persatu aktivitas Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang tahun ini dikendalikan sepenuhnya oleh guru. "Selamat datang di SMK Negeri 1 Medan, dalam sesi ini kita akan membahas budaya dan tata terbit sekolah," demikian SJ Simamora, Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat dan Industri menyapa para peserta didik baru di lapangan SMK Negeri 1 Medan yang diberi tenda agar siswa tak terkena hujan.

Pagar Api dan Berita Titipan Media Massa

Jika dulu sering kita lihat dalam suatu scene sebuah film yang menampilkan gambar blur pada suatu merek dagang yang tanpa sengaja tertangkap kamera. Kini agaknya tak banyak lagi kita temui, malah secara terang-terangan pelbagai merek dagang terpampang jelas di hampir setiap scene film, bahkan merambah pada media massa seperti suratkabat. Iklan memang dibolehkan, tapi pagar api perlu diperhatikan.