Skip to main content

Perkuat NK Cell untuk Cegah Kanker

Oleh: Nur Akmal
IMUNITAS: Kazuyoshi Takeda Kazuyoshi Takeda, peneliti dari divisi biologi sel, Juntendo University menjelaskan tentang sistem kekebalan tubuh pada simposium internasional yang digelar Yakult Honsha, di Tokyo, Jepang, baru-baru ini (Foto : Nur Akmal)
DALAM sistem kekebalan tubuh manusia terdapat dua jenis imun, kedua jenis imun ini memiliki peran penting terhadap daya tahan tubuh. Keduanya adalah Natural Immunity atau imun alami dan Acquired Immunity atau imun yang didapatkan dari luar tubuh. 
Keduanya memiliki perbedaan berdasarkan sifatnya masing-masing. Imun alami bekerja lebih cepat dan memang sudah tersedia di dalam tubuh kita. Sedang imum yang didapatkan dari luar tubuh bekerja lebih lambat dan membutuhkan biaya untuk memasukkannya ke dalam tubuh. Contoh dari acquired immunity antara lain pengaktifan imun melalui vaksinasi sehingga influenza dapat dicegah saat seseorang mengalaminya. 
Keduanya memiliki peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh. Saat tubuh diserang penyakit, imun alami akan bekerja di barisan depan dan menyerang sumber penyakit serta merekam dan memberikan informasi kepada acquired immunity untuk dipelajari sebelum keduanya bersama-sama menyerang bakteri, virus maupun sel tumor yang menyerang tubuh.

Salah satu imun alami yang berperan penting dalam mencegah sel-sel kanker adalah Natural Killer Cell (NK Cell) atau sel pembunuh alami. NK cell merupakan sel darah putih (limfosit) yang mencari dan membunuh sel kanker atau sel yang bermutasi yang dapat membahayakan tubuh. Natural killer cell seringkali disebut dengan NK Cell yang merupakan merupakan bagian alami dari sistem kekebalan tubuh manusia.
Kazuyoshi Takeda, peneliti dari divisi biologi sel, Graduate School of Medicine Biomedical Research Center, Juntendo University mengatakan aktivitas NK Cell dalam setiap individu bervariasi, banyak hal yang menyebabkan perbedaan aktivitas NK Cell tersebut. Namun rata-rata aktivitas NK Cell seseorang berkisar antara 40 persen. Ia mendemonstrasikan aktivitas 20 persen NK Cell dapat membunuh sejumlah sel kanker dalam empat jam.
"Aktivitas 20 persen NK Cell mampu membunuh satu dari lima sel kanker dalam empat jam, jika aktivitas NK Cell mencapai 40 persen maka NK Cell tersebut mampu membunuh dua dari lima sel kanker. Sedangkan NK Cell dengan persentase aktivitas 80 persen, NK Cell mampu membunuh empat dari lima sel kanker. Aktivitas sebesar 80 persen itu termasuk tinggi," ujarnya saat memberikan ceramah tentang NK Cell dalam acara simposium kesehatan internasional yang digelar Yakult Honsha di Tokyo, Jepang, akhir Mei lalu. 
Ia juga mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi aktivitas NK Cell dalam tubuh seseorang, antara lain faktor usia dan tingkat stress. Semakin tinggi usia seseorang, aktivitas NK Cell juga akan berkurang, semakin tinggi tingkat stress seseorang, aktivitas NK Cell juga semakin menurun. Selain itu, merokok juga dapat mengurangi aktivitas NK Cell di dalam tubuh, karenanya perokok lebih beresiko menderita kanker paru-paru. 
"Seseorang dengan aktivitas NK Cell yang rendah menunjukkan tingkat kematian yang lebih tinggi karena penyakit menular. Studi epidemiologis juga mengungkapkan populasi dengan aktivitas NK Cell yang rendah memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap kanker," tambahnya.
Meningkatkan Aktivitas NK Cell
NK Cell memegang peran penting dalam memberantas sel-sel kanker dan sel yang telah terinfeksi. Peningkatan aktivitas NK Cell mampu mengurangi resiko perkembangan sel kanker dan penyakit menular lainnya. Untuk meningkatkan aktivitas NK Cell bisa dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga dan menerapkan pola makan sehat. 
"Namun perlu diperhatikan olahraga yang berat justru mampu mengurangi jumlah NK Cell dalam tubuh. Hal ini disebabkan semakin berat olahraga yang dilakukan, detak jantung juga akan semakin tinggi dan meningkatkan stress yang menjadi musuh utama aktivitas NK Cell," ungkapnya. 
Emosi negatif seperti sedih, muram dan cemas juga akan menghalangi aktivitas NK Cell, berbeda dengan kesenangan, bahagia, nyaman, dan tertawa yang justru akan meningkatkan aktivitas NK Cell di dalam tubuh. Studi menunjukkan orang yang tertawa mampu meningkatkan aktivitas NK Cell-nya dari 15 persen menjadi 40 persen. 
Kebiasaan pola makan sehat juga mampu meningkatkan aktivitas NK Cell di dalam tubuh. Selain tentu saja dengan mengonsumsi makanan sehat, menambahkan suplemen yang berisi probiotik seperti yogurt, susu fermentasi yang mengandung bakteri baik bagi tubuh seperti bakteri Lactobacillus casei Shirota Strain.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Y. Aso dan kawan-kawan pada tahun 1995 menunjukkan efek L. casei Shirota Strain mampu mengurangi tingkat perkembangan tumor kandung kemih setelah mengonsumsi probiotik selama setahun yaitu dari 45,1 persen menjadi 20,8 persen. Penelitian yang dilakukan oleh H. Ishikawa dan kawan-kawan yang dimuat pada International Journal of Cancer tahun 2005 juga menunjukkan adanya perbedaan tingkat perkembangan tumor antara penderita yang diberikan L. casei Shirota Strain dan yang tidak berikan perawatan apapun. Penurunan tersebut menunjukkan dari 36,7 persen menjadi 31,8 persen. 
"Karenanya sangat penting menjaga hidup sehat dengan imun yang baik. Tingkatkan aktivitas NK Cell untuk mencegah penyakit dengan melakukan olahraga ringan, tidak boleh stress dan makan makanan yang sehat," tutupnya.
Diterbitkan di Harian Analisa Edisi 12 Juni 2016

Popular posts from this blog

Apa yang Dihasilkan Politik Kampus?

Bicara soal politik, rasanya ta k sedikit orang yang ingin terjun. Entah apa sebabnya, namun hal ini sudah menjadi rahasia umum. Meskipun persentase kemenangan kecil, tetap saja banyak calon legislatif yang rela mengeluarkan sedikit uang untuk kampanye. Tak hanya masyarakat, mahasiswa pun tak mau kalah dalam hal berpolitik. Politik masuk ke Universitas-Universitas. Spanduk bertebaran di gedung-gedung, mengajak masyarakat kampus untuk memilih dan mencoblos tuannya. Mahasiswa yang menilai dirinya sebagai aktifis cenderung terjun kedalam politik kampus. Dan berbondong-bondong mendirikan serta menjalankan partai politik mereka sendiri. Alasan yang dikemukakan tentunya alasan yang sama seperti yang kita dengar dari politikus-politikus handal di televisi. "Memperjuangkan aspirasi rakyat (dalam hal ini mahasiswa) ". 

Tak Ada Lagi Topi Kerucut dan Kalung Petai

Oleh: Nur Akmal IKUTI MPLS: Peserta didik baru SMK Negeri 1 Medan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di hari pertama masuk sekolah, Senin (18/7). Seluruh peserta didik baru tak lagi memakai atribut berbau perploncoan sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaa (Foto : Nur Akmal) Hujan  sejak subuh masih menyisakan awan gelap dan udara yang dingin, namun tak menggoyahkan semangat siswa-siswa baru untuk hadir pada hari pertama masuk sekolah, Senin (18/7). Pakaian mereka putih bersih, rapi dan tampak masih baru. Mereka berbaris rapi menantikan satu persatu aktivitas Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang tahun ini dikendalikan sepenuhnya oleh guru. "Selamat datang di SMK Negeri 1 Medan, dalam sesi ini kita akan membahas budaya dan tata terbit sekolah," demikian SJ Simamora, Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat dan Industri menyapa para peserta didik baru di lapangan SMK Negeri 1 Medan yang diberi tenda agar siswa tak terkena hujan.

Pagar Api dan Berita Titipan Media Massa

Jika dulu sering kita lihat dalam suatu scene sebuah film yang menampilkan gambar blur pada suatu merek dagang yang tanpa sengaja tertangkap kamera. Kini agaknya tak banyak lagi kita temui, malah secara terang-terangan pelbagai merek dagang terpampang jelas di hampir setiap scene film, bahkan merambah pada media massa seperti suratkabat. Iklan memang dibolehkan, tapi pagar api perlu diperhatikan.