Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

Orangutanku Sayang, Orangutanku Malang

Penulis : Nur Akmal, Foto : Wahyu Fahmi Kini jumlah mereka tak banyak, hanya tersisa kurang dari 6500 ekor. Meski siklus hidup mereka relatif lama, namun mereka juga berkembangbiak dengan jangka waktu yang lama. Beberapa tahun yang lalu, sekitar 2007/2008, petugas tengah bersiap ke tempat pemberian makan, dengan menu yang setiap hari sama: pisang dan susu. Menu ini diberikan bukan tanpa alasan.

Full Moon

Lukisan Ini terinspirasi oleh sebuah scene anime jepang--inuyasha, dalam scene itu digambarkan inuyasha sedang duduk di dahan pohon dengan latar belakang bulang purnama yang besar

Restu

Pagi itu matahari cerah memancarkan sinarnya yang hangat ke permukaan bumi. Cuaca yang bagus untuk bersantai, angin masih terasa sedikit sejuk jika menyentuh permukaan kulit karena malamnya hujan gerimis. Dedaunan pohon di teras rumah ikut bergemirisik seakan merasakan kebahagiaan yang aku rasakan saat ini. 

Senja Kenangan /1/

(untuk sahabat kecilku) Tak sedetikpun pernah terbersit di benak Senja kala kita berdua terlentang dibawah pohon rindang Setelah lelah berlari dan tertawa riang Kan jadi senja terakhir kita bersama Senja terakhir kita melihat indahnya jingga

Kemenangan Timnas dan Euforia Masyarakat

Masih segar dalam benak kita kekalahan tim kesayangan semua orang Indonesia pada Desember 2011 lalu tepatnya pada kompetisi piala AFF yang digelar dua tahun sekali itu. Awalnya Timnas indonesia selalu menang telak dari lawan-lawan termasuk dengan Tim yang diandalkan seperti Thailand sekalipun dilibas habis. Laos dibantai 6-0, Thailand dibantai 2-1.

Menggugah Semangat Peneliti Muda

"Pendidikan bukan sekadar mencari pekerjaan dan meraih nilai yang tinggi, tapi mengenalkan jati diri sebagai penduduk yang merdeka dan punya martabat." Kutipan di atas penulis ambil dari kutipan seorang pejuang yang memiliki pengaruh besar dibidang pendidikan sejak masa sebelum kemerdekaan. Ki Hajar Dewantara. Beliau diakui sebagai bapak Pendidikan hingga kini, dan tanggal lahirnya dijadikan hari nasional, yakni Hari Pendidikan Nasional.

Menangislah Hanif....

foto : net Abu Nassir, seorang pria tua yang tinggal di daerah dekat pasar Ramallah, Palestina itu tampak sangat ketakutan, berulang kali ia bertasbih dan berdo’a. Wajahnya sembab seperti orang tak tidur selama berhari-hari. Ia sedang menunggu di sebelah pintu kamar anak perempuannya. Wajahnya yang keriput begitu berkeringat, bibirnya terus bergetar sembari menyebut nama Allah. Bayang-bayang darah serta suara tembakan AK47 masih terus terngiang-ngiang di telinganya.

Aksi Brutal Mahasiswa, Demonstrasi dan Gagasan Tulis

Foto: Net (revolusisuci.blogspot.com) Sebuah potret miris kembali ditunjukkan generasi muda bangsa. Padahal banyak yang berharap pada mereka agar kelak dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Sebuah judul berita yang memaksa mata untuk langsung membacanya. “Puluhan Mahasiswa IMM Minta Penganiaya Mahasiswa Ditangkap” –baca analisa minggu (25/9).

Hujan, Bintang, dan Kau

Aku kira malam ini akan turun hujan, melihat sore harinya cuaca begitu dingin hingga rasanya semilir angin yang seperti es meresap hingga ke tulang. Tentu saja aku berharap akan turun hujan malam ini, sebab malam ini malam minggu. Bahkan kalau bisa bukan hanya gerimis, tapi hujan lebat yang akan menggagalkanmu menghampiriku. Padahal aku tak suka hujan, aku takut petir. Mana bisa aku tidur dengan tenang jikalau petir terus menyapaku. Mem- blizt- ku dengan kilatnya yang menyeramkan. Ditambah dengan suara menggelegar yang rasanya gendang telingaku tak sanggup menahan frekuensinya. Tapi tahukah kau, kalau kebencianku padamu jauh lebih besar daripada kebencianku pada hujan?

Jangan Panggil Ayah lagi Dik...

Sudah 3 minggu ayahnya berbaring di rumah sakit, meski beberapa hari yang lalu sempat pulang karena kondisinya sudah sedikit membaik. Keluarganya bilang ayahnya sudah sembuh, padahal menurut Lidya orang No 1 menurutnya itu belum sembuh benar. “Kenapa ayah dibawa pulang bunda? Kan ayah masih demam, badannya masih panas.” Kata Lidya pada bundanya, yang ia tahu ayahnya hanya “demam”. Namun Bundanya tak menjawab

MushollaMu Kini /1/

By : Nur Akmal Tak lagi lantang terdengar Kala kata amiin digemakan Terdengar sayup sudah Tiada alasan lain Tak banyak lagi umat Mereka enggan bertamu ke rumahNya Hanya kopiah – kopiah tua yang kini masih setia Bersujud di atas altar suci itu Kemana mereka ? Kemana para pemuda islam? Bedagai, Agustus 2011 MushollaMu kini /2/ By : Nur   Akmal Kala Ramadhan datang Sesak terasa, penuh, tak cukup tempat Mereka bergabung Tebak berapa lama, tahankah mereka Hari kelima lenyap tak bersisa Lebih senang mereka bersenda gurau di depan kios Sadarlah pemuda, masa depan kita di tanganmu juga Bedagai, Agustus 2011

Akibat Buruknya Citra Politik Kita

Setiap hari kita disuguhkan dengan berita-berita seputar hiruk pikuk promblematika dunia politik, jarang sekali ditemui berita politik berjudul “ bagus” akhir-akhir ini. Berita jelek dunia politik kita kian menjadi-jadi. Bahkan menemani sarapan pagi kita­­—bagi  yang membaca Koran atau menonton berita sambil sarapan. Hal ini “menggelitik” saya untuk menulis artikel ini dengan segala keterbatasan pengetahuan saya.

Teh Melati

Ku duduk hilangkan lelah Menyeduh sesuatu di gelas Uap hangat menerpa Semerbak harum mu mengisi rongga hidungku Seketika jernih pikirku Warnamu tak sepekat kerabatmu Tapi asap itu masih sama Hanya melati mu yang berbeda Menikmati harum mu sembari melepas lelah hari ini Medan, Juli 2011

Duduklah Bu

By : Nur Akmal Aku tahu kau kuat Aku tahu kau ingin beriku emas Dan aku tahu kau tak mau emasku Cukup bagimu melihatku dengannya Tapi kumohon Duduklah sejenak Meski ku masih tahu Sesuatu tetap bergerak di kepala mu Dan itu hanya untukku Terimakasih ibu ku Sekuat apapun kau, kau tetap membutuhkannya Medan, 16 Juli 2011

Berhemat dengan kembali ke Kayu Bakar

Kelangkaan bahan bakar yang terjadi di negeri ini membuat harga minyak tanah juga semakin meroket, padahal sebagain warga masih sangat membutuhkannya untuk memasak, bahkan masih digunakan sebagai bahan bakar penerangan jika lampu padam.

Film Horror Indonesia Yang Kian "Menyeramkan"

Baru-baru ini, satu lagi bintang film panas asal Hollywood pasang tampang di dunia perfilman Indonesia. Setelah sebelumnya beberapa bintang panas lain juga memenuhi beberapa film industri lokal kita. Sehingga semakin hari industri perfilman Indonesia agaknya semakin merosot dari segi moral.