Bersama jurnalis dari Indonesia di aula Yakult Central Institute Jepang BANGUN pagi dari kamar hotel Fountain di Shimbasi, Tokyo terasa sangat nyaman. Ketika berangkat dari Indonesia, saya kira akan diberikan hotel satu kamar untuk dua orang. Ternyata, kamarnya masing-masing dan cukup luas. Setelah bersiap saya lalu turun untuk sarapan, ah.. sarapan pertama di Jepang, di sebuah hotel mewah. Makanannya memang bukan ala Jepang, melainkan western. Hanya telur dadar setengah matang, nasi, cereal, dan roti-rotian. Yang menarik, sarapan sambil menonton orang-orang yang sudah sibuk untuk berangkat kerja. Meja sarapan saya, tepat menghadap ke jalan raya. Hari ini, jadwal tour kami menuju ke Central Institute Yakult, pusat penelitian. Di Indonesia kita hanya mengenal Yakult sebagai minuman yang baik untuk usus. Itu pun hanya ada satu jenis. Tapi di Jepang, Yakult sangat besar, mereka memproduksi produk minuman yogurt sampai kosmetik. Semua itu diteliti di Central Institute Yakult ini
Pedangang boneka di Roi Fat Train Night Market Saya bangun pagi-pagi sekali pada Minggu (19/11/2017), lebih cepat dari biasanya. Pasalnya hari ini cukup spesial, karena perjalanan lain akan di mulai. Perjalanan yang berbeda dari rutinitas biasa. Yap, terhitung 19 November itu, saya mengambil cuti pertama di kantor tempat saya bekerja, tujuannya tentu saja, liburan. Maaf maaf sekali, tahun ini ambil cuti bukan tujuan nikah. (dua pimpinan saya di kantor, ketika saya meminta izin cuti, langsung bertanya apakah cuti ini saya ambil untuk menggelar pernikahan). Maaf juga untuk calon istri yang cuti tahun ini bukan untuk meminang atau mengucap ijab kabul. :D #baperdeh Cuti kali ini untuk traveling ke negeri gajah putih, negeri yang tehnya begitu populer belakangan ini jika dilihat dari jumlah pendagang teh (Thai Tea) nya di tepi jalan sekitaran kampus, Thailand. Yes, akhirnya hari itu tiba juga. Maka pagi-pagi sekali saya sudah bangun dan bersiap, pukul 07.00 wib harus sudah