Skip to main content

Posts

Kapan Hati Kita Tergerak untuk Shalat di Mesjid?

Satu pemandangan yang tidak pernah saya lupakan adalah ketika saya melihat almarhum ayah saya menangis karena tidak bisa menghadiri shalat ied fitri, saya lupa entah kejadian ini tahun berapa, yang jelas saat itu saya masih SD antara kelas 5 atau 6.   Ayah saya sudah menderita sakit. Sesak nafas. Tidak bs jalan jauh. Kalau jalan jauh akan kumat. Jadi tahun itu tahun pertama ia tidak ikut serta shalat ied berjamaah. Juga shalat shalat 5 waktu sehari hari. Biasa shalat jamaah di mushalla dekat rumah.   Waktu itu ayah saya duduk di depan tv. Saat semua abang dan kakak saya berangkat shalat. Hanya tinggal saya, ayah dan mamak di rumah. Ia menyalakan tv memutar channel yg menayangkan shalat ied berjamaah di mesjid istiqlal. Gaung kumandang takbir yang indah membasahi hati siapa saya yang mendengarnya. Ternyata bagi alm ayah saya juga turut membuat matanya basah. Tak mampu ia bendung air mata yanh perlahan menetes di matanya yang kemerahan.  

Terima Kasih Allah...

Hari minggu ini saya ingin sedikit berbagi renungan yang saya dapatkan bahwa betapa Allah sangat menyayangi umatnya meski terkadang kita sering lupa padanya. Dialah Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Dua Malam Tahun Baru

Setiap hari perasaan takut terus mengganggu ku, ketika malam datang, bayang-bayang itu muncul dalam wujud mimpi, begitu pun di siang ku, ia berubah wujud menjadi lamunan. Yang jelas dalam setiap ketakutan itu ada dirimu. Hanya dirimu. Bukan orang lain apa lagi semacam makhluk halus, bukan. Hanya kau, ya, hanya kau seorang. Sudah semakin dekat hari yang rasanya kalau bisa aku tak ingin merasakannya, lebih baik hari itu terlewat begitu saja, tak pernah menghampiri ku yang juga artinya tak pernah menghampiri mu. Karena dalam kasus ini kita adalah satu. Aku dan kau dalam satu masalah yang rumit ini. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, aku semakin hari semakin takut. Semakin gelisah. Takut kau tak kan kembali.

Dua Malam Tahun Baru

Setiap hari perasaan takut terus mengganggu ku, ketika malam datang, bayang-bayang itu muncul dalam wujud mimpi, begitu pun di siang ku, ia berubah wujud menjadi lamunan. Yang jelas dalam setiap ketakutan itu ada dirimu. Hanya dirimu. Bukan orang lain apa lagi semacam makhluk halus, bukan. Hanya kau, ya, hanya kau seorang. Sudah semakin dekat hari yang rasanya kalau bisa aku tak ingin merasakannya, lebih baik hari itu terlewat begitu saja, tak pernah menghampiri ku yang juga artinya tak pernah menghampiri mu. Karena dalam kasus ini kita adalah satu. Aku dan kau dalam satu masalah yang rumit ini. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, aku semakin hari semakin takut. Semakin gelisah. Takut kau tak kan kembali.

Menikmati Dinginnya Air Terjun Telaga Dua Warna

Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Sumatera Utara (Foto : Rizalul) Minggu, 23 Juni 2013 lalu, sebenarnya saya tidak punya jadwal apapun. Dan sedang malas untuk beraktivitas. Inginnya istirahat seharian di tempat tidur. Tapi tiba-tiba segerombolan teman-teman sekampus alias seorganisasi lebih tepatnya, organisasi Pers Mahasiswa UKM LPM Teropong Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Saat itu kira-kira pukul 8 pagi. Memang sebelumnya teman-teman sudah mengajak saya untuk bergabung dalam tur mereka kali itu, atau lebih cocok disebut proyek. Karena tujuan mereka kesana adalah untuk liputan tentang salah satu wisata alam yang ada di Sibolangit, Sumatera Utara. Tempat itu dikenal dengan nama Telaga Dua warna (Dwi Warna). Kenapa disebut dua warna, akan saya jelaskan nanti.

Cerita : Surat di Bawah Meja

Hai para sahabat, apa kalian pernah menjadi pengagum? Baik itu pengagum rahasia atau pengagum terang-terangan. Atau barangkali kalian adalah orang yang dikagumi? Sah sah saja memang kalau kita mengagumi dan dikagumi orang. Kemarin gue ketemu sama teman lama gue, teman saat gue kursus bahasa inggris di Harvard, bukan Harvard University, tapi Harvard English Course. Sambil makan somay Jakarta di Jalan Mustafa, Krakatau Medan, kami bercerita banyak. Dari drama Korea hingga seputar pacar. Akhirnya berbicara soal wanita—oh ya, teman gue tadi seorang wanita—ingatan gue kembali pada lebih kurang delapan tahun yang lalu, ini cerita gue saat duduk dibangku SMP. Tentang surat yang gue temukan di bawah kursi, tentang seorang pengagum pertama gue, tentang Susi. Ini kisah nyata, bukan gue rekayasa.

Wajib Militer untuk Indonesia (?)

Dalam beberapa hari terakhir ramai diberitakan media massa nasional bahwa Komisi I DPR saat ini tengah menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) Komponen Cadangan Pertahanan Negara yang akan memberlakukan Wajib Militer (Wamil) bagi warna Negara Indonesia sebagai bagian dari pengabdian kepada Negara. Spontan berita ini menjadi topik hangat pembicaraan dari berbagai kalangan, tanpa tedeng aling-aling muncul kata ‘Wamil’ ke telinga masyarakat. Ada apa gerangan kenapa tiba-tiba ada RUU untuk mewajibkan masyarakat untuk latihan militer? Munculnya Rancangan Undang-undang ini pun, walau baru beberapa hari saja, sudah menuai pro dan kontra. Tentang apakah Indonesia saat ini memang sedang membutuhkan peraturan untuk mewajibkan masyarakatnya untuk melaksanakan latihan militer atau tidak, atau mungkin RUU ini memiliki maksud dan tujuan lain. Sebagian kalangan masyarakat menganggap bahwa Wamil memang patut dilaksanakan di Indonesia, sebagian lagi mengatakan belum saatnya.

Ke mana Setelah Wisuda?

Musim wisuda tahun 2013 sudah berlangsung, beberapa perguruan tinggi (PT) baik negeri maupun swasta sudah berbondong-bondong melepas sebagian mahasiswanya—melahirkan alumni-alumni baru yang diharapkan mampu menjaga dan menjual nama baik PT. Setiap tahun prosesi wisuda ini dilaksanakan, ada yang melaksanakannya dalam dua atau tiga gelombang, tergantung dari banyaknya jumlah mahasiswa dan kuota gedung. Bahkan beberapa PT ternama melepas ribuan mahasiswanya sekaligus. Pertanyaannya akan kemana ribuan orang ini setelah wisuda? Melewati jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari pendidikan dasar dan menengah saat ini memang sudah menjadi keharusan, mengingat daya saing dalam mencari pekerjaan sangat ketat. Perbandingan antara pencari kerja dan lapangan pekerjaan tidak seimbang. Padahal sumber daya manusia Indonesia dengan latar pendidikan terakhir ‘sarjana’ sudah bukan barang langka lagi. Hampir rata semua lulusan SMA akan melanjutkan ke perguruan tinggi untuk akhirnya memperoleh titel...

Ke mana Setelah Wisuda?

Musim wisuda tahun 2013 sudah berlangsung, beberapa perguruan tinggi (PT) baik negeri maupun swasta sudah berbondong-bondong melepas sebagian mahasiswanya—melahirkan alumni-alumni baru yang diharapkan mampu menjaga dan menjual nama baik PT. Setiap tahun prosesi wisuda ini dilaksanakan, ada yang melaksanakannya dalam dua atau tiga gelombang, tergantung dari banyaknya jumlah mahasiswa dan kuota gedung. Bahkan beberapa PT ternama melepas ribuan mahasiswanya sekaligus. Pertanyaannya akan kemana ribuan orang ini setelah wisuda? Melewati jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari pendidikan dasar dan menengah saat ini memang sudah menjadi keharusan, mengingat daya saing dalam mencari pekerjaan sangat ketat. Perbandingan antara pencari kerja dan lapangan pekerjaan tidak seimbang. Padahal sumber daya manusia Indonesia dengan latar pendidikan terakhir ‘sarjana’ sudah bukan barang langka lagi. Hampir rata semua lulusan SMA akan melanjutkan ke perguruan tinggi untuk akhirnya memperoleh titel...

Selamat Datang Kurikulum Rp. 2,4 Triliun

B erakhir sudah pro kontra Kurikulum 2013 yang sejak beberapa bulan lalu terus menjadi perbincangan banyak orang terutama yang bergelut dalam bidang pendidikan. ‘Istiqamah’ Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh yang terus berupaya agar rancangan baru ‘kitab suci’ pendidikan ini diterapkan tahun ini juga tercapai sudah. Kurikulum 2013 akan segera diterapkan secara serentak mulai tanggal 15 Juli mendatang. Perdebatan panjang tentang rencana penerapan kurikulum baru ini menjadi pembicaraan luas di kalangan masyarakat, beberapa di antaranya pro namun banyak juga yang menilai penerapan kurikulum ini sebagai suatu keegoisan pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang terkesan terburu-buru dan sarat permainan.

Dilema Perda Kawasan Tanpa Rokok

Kawasan Tanpa Rokok atau yang biasa disingkat KTR sudah bergulir sejar tahun 2009 silam, ini merupakan amanah dari Undang- Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 pasal 115, serta peraturan bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang pedoman pelaksanaan kawasan tanpa rokok. bahkan dalam jangka waktu dekat, yaitu tahun 2014, ditargetkan semua provinsi di Indonesia memiliki aturan hukum perihal KTR tersebut. Sebagaimana dilansir berita Kompas, Rabu (17/4) lalu. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingungan Kementrian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, mengatakan semua provinsi harus memiliki peraturan tentang pencegahan dan penanggulangan dampak merokok terhadap kesehatan. Hingga kini masih 85 kabupaten/kota yang memiliki peraturan daerah terkait KTR di 27 provinsi.

Pilpres 2014 : Pimpinan Partai atau Tokoh Alternatif?

Setahun lagi tepatnya di tahun 2014 mendatang, pesta demokrasi bagi bangsa Indonesia akan digelar. Adalah pemilihan presiden Indonesia ke 7 yang merupakan moment yang paling kita tunggu-tunggu, untuk menentukan siapa pemimpin negara ini selanjutnya. Tentu dengan harapan agar kepala negara berikutnya akan lebih baik dan mampu menjalankan tugas dan fungsinya. Di tengah gejolak politik yang kini tengah melanda negeri kita seiring banyaknya politisi dari berbagai parpol yang tersandung kasus korupsi boleh jadi merupakan titik balik ketidak percayaan masyarakat terhadap partai. Meskipun demikian, UUD 1945 mengatur bahwa capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik maupun gabungan parpol, sehingga publik pun tahu betul siapa yang hingga kini sudah jelas atau dengan lantang menyatakan diri sebagai calon presiden. Bursa calon presiden hingga kini juga masih didominasi oleh wajah-wajah lama, mereka adalah ARB (Aburizal Bakri), Ketua Umum Partai Golkar, Ketua Dewan Pembina Partai Ge...

Dapur Reuni, UMKM yang Tembus Pasar Modern

Penulis : Nur Akmal Siapa sangka kelihaian dalam membuat kue-kue kering bisa menjadikan seseorang sebagai pengusaha yang sukses, kue kering yang biasa dimakan orang sebagai cemilan sambil bersantai ini rupanya menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Bahkan bila ditekuni dengan baik, bisa lebih dari sekedar menghidupi keluarga. Lihat saja kue kering yang diproduksi oleh label Dapur Reuni milik Sri Susianti yang akrab disapa ibu Uci ini. Awalnya Bermula dari ajang reuni antar teman-teman SEangkatan di SMA negeri 4 Medan pada tahun 2009 lalu. Ia dan 10 orang temannya kemudian membentuk usaha kecil-kecilan dengan memproduksi kue-kue kering seperti keripik ubi ungu, pisang, kacang tojin, kue bawang, dan banyak lagi. Dan dapur yang terbentuk dari acara reunian inilah tercetus nama dapur reuni untuk labelnya.

Nikmatnya Es Kolak Duren Ditengah Panasnya Kota Medan

Penulis : Nur Akmal Cuaca medan yang belakangan ini sangat panas, terutama saat jam-jam siang antara pukul 12 hingga pukul    4 sore. Panasnya cuaca kota Medan bisa bikin masyarakat stress. Salah satu cara untuk meredam panasnya cuaca adalah dengan menikmati es yang dingin bahkan sangat dingin. Rasanya pasti bakal nikmat sekali. Ada satu varian es yang sangat cocok dinikmati untuk cuaca panas, yaitu Es Kolak Duren. Mencari menu es ini gampang. Di Medan ada di jalan T Amir Hamzah, disepanjang jalan tersebut berjejer kios, gerobak, bahkan mobil pick up yang digunakan penjual untuk berdagang. Salah satunya itu, Es Kolak Duren Segar. Es kolak duren ini dinginnya bisa menghilangkan dahaga dan penat setelah seharian ditimpa panasnya matahari.

Sendok Garpu : Kuliner Delivery Untuk yang Malas Keluar

Penulis : Nur Akmal Menjadi seorang mahasiswa bukan berarti tidak bisa berwirausaha, keterbatasan modal bukan menjadi alasan untuk menunda-nunda berwirausaha. Salah satunya, warung Sendok Garpu, warung ini dimiliki oleh 3 orang mahasiswa yaitu Rahmat Hidayat, Bambang Irawan, dan Karya Nugraha. Ketiganya bukan mahasiswa dari 1 universitas, ketiganya adalah teman dekat yang kemudian berniat mendirikan sebuah usaha kuliner. Rahmat seorang Mahasiswa di STIPAP, Bambang Mahasiswa Fakultas Pertanian UMSU, dan Karya sendiri adalah alumni STT Telkom Bandung.

Jamur Crispy Syawal Untuk Biaya Kuliah

Penulis : Nur Akmal Syawaluddin (22) terlihat sibuk menggoreng jamurnya, saat itu pelanggan sedang sepi tapi ia masih mengolah jamur tiram yang selama ini jadi usahanya. Saat ini Syawaluddin masih berstatus mahasiswa, meskipun bulan Mei nanti ia akan memperoleh gelar sarjananya.   Berkuliah di Fakultas Agama Islam UMSU tidak membuatnya enggan untuk menjadi seorang pengusaha muda. Meski kerap dijahili temannya, namun semangatnya untuk berwirausaha sama sekali tidak goyah.

Makan Siang Special Dengan Ayam Gepuk Cabe Hijau

Kelaparan di siang hari? Tapi pengen makan enak dan murah, bosen dengan makanan rumah atau warung-warung nasi di sekitar yang menyediakan menu itu itu saja? Coba sesekali anda jalan ke jalan Tempuling No. 146 Medan, tepatnya di Z&W Coffee. Ada menu makan siang special yang ditawarkan, yaitu Ayam Gepuk Cabe Hijau.

Kuliner : Uniknya Nasi Goreng Pattaya

Penulis : Nur Akmal  foto : google Menu nasi goreng mungkin sudah terdengar biasa saja bagi kita, hampir di sepanjang jalan kita bisa menemukan warung atau restoran yang menyediakan nasi goreng, atau nasi goreng special dan nasi goreng seafood. Namun ada yang berbeda dari varian nasi goreng yang satu ini. Namanya nasi goreng pattaya . Nasi goreng ini asalnya dari Negara tetangga, yaitu Thailand.

Still Believe Indonesia Free From Drug In 2015?

Perhaps my title that I wrote above seem to contain an elements of pessimism, questioned about, is it possibly Indonesia will be able to free from drugs in 2015? Yes, on 2015, that is only two years to go. I remember very well a speech delivered by the SBY’s presidential government which is represented by vice president Boediono when he opened the XXIX international Drug enforcement Conference event, at Denpasar Bali, on June 2012 ago. On the government’s ambition and efforts to combat the drugs in recent years also revealed a suspected drug party by celebrities Raffi   Ahmad and friends. It tarnished our celebrity world’s face. The impression, our celebrity world is very close to the illicit goods. Basically, it was a good news, because one more drug abuse problem revealed again. What is touted one of the drug users tested positive is related to the syndicate on drug dealers.

Tweet Tweet Sia-Sia

Akhir januari 2013, aku bingung harus berekspresi seperti apa. Aku baru sadar alangkah bodohnya aku. Minggu-minggu yang berharga sudah ku habiskan dengan sia-sia. Aku tertawa membaca mentionnya hari ini. Tertulis “Get Well Soon J ”. Aku tau itu untuk siapa. Ya karena meskipun sudah 3 minggu berpisah tetap saja aku masih sering menguntit Timelinenya di twitter. Dua hari sebelumnya aku sudah kembali memberanikan diri untuk menyapanya. Setelah sakit yang luar biasa, karena melihat Display Picturenya di BBM. Kalian tahu, ia memasang foto berdua dengan pacar barunya. Meskipun ia keukeuh mengatakan tidak, tapi aku tidak percaya. Dan benar saja. Itu terkuak seketika. Melihat Display Picture seperti itu siapa yang tidak sakit hati bukan? Seolah olah aku benar-benar tidak ada harganya. Padahal setelah “pertemuan” yang cetar membahana di sebuah pusat perbelanjaan kemarin, aku duluan yang menyapa lewat BBM. Itu percakapan yang sangat kaku. Kaku sekali. Sakitnya, dua menit setelah percak...